Sekolah Lapang Pemanfaatan Kompos Limbah Buah Kakao dan Bonggol Pisang di Perkebunan Kakao di Kecamatan Air Naningan Kabupaten Tanggamus
Abstract
Limbah kulit buah kakao yang dibiarkan membusuk di kebun menimbulkan masalah sanitasi kebun kakao. Pisang merupakan tanaman tumpangsari utama di perkebunan kakao di Lampung dan bonggolnya merupakan limbah pada penjarangan tanaman pisang. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam pembuatan dan pemanfaatan kompos limbah kulit buah kakao dan bonggol pisang di perkebunan kakao. Kegiatan ini yang dilaksanakan di Desa Sidomulyo Kecamatan Air Naningan, menerapkan metode sekolah lapangan sehingga memerlukan jadwal pertemuan sesuai dengan topik yang disepakati. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah terlaksana dengan lancar, mendapat dukungan petani, dan menawarkan soluasi terkait dengan sanitasi kebun kakao, pemanfaatan limbah buah kakao dan bonggol pisang, dan penyediaan bahan organik untuk mengkonservasi kesuburan tanah dan kesehatan agroekosistem. Kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani terkait topik pembuatan dan pemanfaatan kompos. Hasil post-test wawancara menunjukkan 90-100% peserta mampu menjawab pertanyaan.
Kata kunci: Agroekosistem, bonggol pisang, biochar, kompos, kulit buah kakao, sanitasi, sekolah lapang