Pembuatan Permen Jamu Cekok Sebagai Upaya Diversifikasi Produk Jamu di Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah

  • Dyah Koesoemawardani Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung, Bandar Lampung

Abstract

Abstrak


 


Desa Sukajawa Kecamatan Bumiratu Nuban Lampung Tengah merupakan salah satu desa yang banyak memanfaatkan halamannya untuk penanaman tanaman obat (toga).  KWT Kenanga adalah salah satu usaha ibu-ibu di desa Sukajawa, di antara usahanya adalah mengolah jamu cekok.  Jamu cekok selalu identik dengan rasa pahit dan tidak bertahan lama.  Selain itu, jamu cekok sesuai dengan  namanya cara meminumkannya juga dengan cara memaksa yaitu memasukan langsung ke mulut anak (cekok).  Hal inilah yang menjadi masalah, sehingga perlu inovasi produk jamu cekok menjadi permen jamu cekok dengan rasa manis dan menarik  serta tetap berkhasiat sebagai penambah nafsu makan, yang disukai oleh anak-anak.  Penyuluhan, pelatihan, pembinaan dan evaluasi adalah metode yang digunakan untuk memecahkan masalah. Pelatihan yang dilakukan berhasil membuat pemen jamu cekok dan bisa meningkatkan pendapatan KWT Kenanga.  Harga jamu cekok sebelum dibuat permen adalah Rp. 3000, setelah dibuat permen jamu cekok memiliki harga Rp. 6000 perbungkus.  Dengan perhitungan analisis usaha maka diperoleh keuntungan Rp. 2.736.080 dengan waktu balik modal adalah 0,6 bulan, tingkat BEP adalah 159 bungkus


 


Kata kunci: jamu cekok, keuntungan, permen jamu cekok.

Published
Jan 10, 2018
How to Cite
KOESOEMAWARDANI, Dyah. Pembuatan Permen Jamu Cekok Sebagai Upaya Diversifikasi Produk Jamu di Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan, [S.l.], v. 1, n. 3, p. 135-139, jan. 2018. ISSN 2550-1089. Available at: <http://jss.lppm.unila.ac.id/index.php/ojs/article/view/34>. Date accessed: 25 apr. 2024.