APLIKASI METODE PEWARNAAN SECARA ALAMI PADA HOME INDUSTRY BATIK KHAS LAMPUNG DI KEMILING, BANDAR LAMPUNG

  • Herti Utami Universitas Lampung

Abstract

Batik Indonesia telah ditentukan sebagai salah satu warisan dunia (world heritage) oleh UNESCO. Momen penetapan batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia ini, dimanfaatkan secara maksimal oleh para perajin batik di seluruh penjuru Nusantara, tidak terkecuali perajin batik di Bandar Lampung. Daerah Lampung yang semula tidak mempunyai motif batik tulis, dengan adanya momen tersebut mulai mencari-cari motif batik yang kiranya mewakili daerah Lampung. Di Bandar Lampung, khususnya di daerah Pinang Jaya, kecamatan Kemiling beberapa kelompok perajin batik tulis sudah terbentuk dalam rangka mengembangkan dan melestarikan kekhasan batik Lampung tersebut. Hasil produksi batik di Pinang Jaya, Kemiling ini masih belum terlalu besar, tiap kelompok perajin dapat menghasilkan sekitar 6 lembar kain batik tulis dalam satu bulan. Hal ini sangat tergantung pada tingkat kerumitan desain. Saat ini hasil produksi kelompok pengrajin batik ini masih kurang maksimal.


Permasalahan yang dihadapi oleh perajin antara lain adalah : proses pembuatan batik yang dilakukan  menggunakan bahan pewarna batik dari bahan kimia, membuat perajin batik kurang nyaman karena berbahaya bagi kesehatan dan limbahnya dapat merusak lingkungan. Selain itu masalah terbatasnya modal usaha untuk pengembangan produksi. Tim pengabdian PKM akan memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Selain bantuan alat, pelatihan dan pendampingan terkait peningkatan kuantitas dan kualitas produk kain batik khususnya pada proses pewarnaan batik perlu dilakukan dan ini adalah satu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan perajin. Industri batik yang sedang berkembang sekarang ini adalah batik yang menggunakan pewarna alam.


 


Kata kunci: Batik tulis; batik Lampung; perajin batik, pewarna alami


 


Abstract


 


 Indonesian Batik has specified as the world heritage by UNESCO. The determination of batik moment as the world cultural heritage from Indonesia, used it wisely by the batik makersacross Nusantara,no exception the batik makers in Lampung. The region of Lampung that originally did not have a written batik motive, with this moment to start looking for the motives that represent the region of Lampung.In Bandar Lampung, especially in the region of Pinang Jaya, Kecamatan, Kemiling, some groups of the written batik makers have been formed in order to develop and preserve the peculiarities of the batik Lampung.The result of batik production in Pinang Jaya has still not been too much, each groups can produce about 6 pieces of written batik in a month. This is dependent on design complexity. Now, the production of the batik makers groups is still less that maximum.


The problems  that facing of batik makers among them was the process of making batik was done using of chemical dyes, make the batik makers not comfortable but this is dangerous for the health and the waste can damage the environment. In addition, the problem was  limited business capital to the development of the production of batik. The tem of PKM  will provide the solution to solve the problems.Besides the team provided the equipments, training and mentoring related to increasing of the quantity and quality batik products, especially to the process of coloring batik need to be done and this is the solution offered to solve the problems of batik makers. Now, the developing batik industry is using the natural dyes to coloring the written batik.


 


Keywords: Written batik, Lampung batik, batik makers, natural dyes

Published
Mar 25, 2020
How to Cite
UTAMI, Herti. APLIKASI METODE PEWARNAAN SECARA ALAMI PADA HOME INDUSTRY BATIK KHAS LAMPUNG DI KEMILING, BANDAR LAMPUNG. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan, [S.l.], v. 4, n. 1, p. 78-82, mar. 2020. ISSN 2550-1089. Available at: <http://jss.lppm.unila.ac.id/index.php/ojs/article/view/152>. Date accessed: 25 apr. 2024. doi: http://dx.doi.org/10.23960/jss.v4i1.152.
Section
Articles